Jumat, 23 April 2010

Iskandar Buka Pertandingan Gaple

Iskandar_5.jpg
SRIPO/TARSO
ISKANDAR SE saat menyampaikan sambutannya pada acara pembukaan Gaple di Desa Sribandung, Tanjung Batu OI
Sriwijaya Post - Rabu, 20 Januari 2010 13:28 WIB

INDRALAYA - Ribuan warga di seluruh Kecamatan se Kabupaten Ogan Ilir (OI) menginginkan Iskandar SE membuka penyelenggaraan pertandingan gaple seperti yang diselenggarakan di Sribandung Tanjungbatu OI. Hal itu disampaikan Arhandi SE, Ketua DPD PAN OI kepada Iskandar saat membuka pertandingan gaple, Selasa (19/1) malam.

Perwakilan pencinta pertandingan gaple di Kabupaten OI ternyata antusias sekali diselenggarakan pertadingan gaple. "Mereka juga meminta supaya di kecamatan mereka diadakan pertandingan serupa yang disponsori Iskandar SE. Aku bilang kepada pak Iskandar, beliau dengan tegas mengatakan selesaikan," jelas Arhandi, sembari menambahkan pertandingan gaple yang diselenggarakan di Sribandung Tanjungbatu OI diikuti 300 pasang peserta dengan hadiah yang disediakan berupa televisi, kipas angin, sepeda dan hadiah hiuran lainnya.

"Nah di kecamatan lain juga minta seperti di Sribandung, dan pak Iskandar setuju termasuk mendatangkan musik hiburannya," jelas Arhandi didampingi Muhtadin, Ketua Panitia Penyelenggaran Gaple Mania Iskandar SE.

Adik Hatta Rajasa maju bursa Wali Kota Tangsel


Senin, 08/03/2010 17:35:09 WIBOleh: Sonny Majid

TANGERANG SELATAN (Bisnis.com): Adik kandung Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Iskandar, mencalonkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten.

Minggu malam lalu, dia hadir dalam pembentukan organisasi masyarakat bernama Gerakan Membangun Tangsel (Gerbang 7 Tangsel) sebagai tim pemenangan.

Menurut Ketua Harian Gerbang 7 Tangsel, Saniya Wiriaredja, filosofi dari nama itu adalah menyejahterakan tujuh kecamatan yang ada di Kota Tangsel.

Tujuh kecamatan itu adalah Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara, dan Setu. Penetapan nama tersebut berdasarkan hasil urung rembuk sejumlah tokoh masyarakat di Kota Tangsel.

“Kota Tangsel adalah sebuah kota yang berkonsep megapolitan, tidak mau terpolitisasi akibat kepentingan politik,” jelasnya, saat ditemui Minggu malam.

Menurut dia, bicara soal Tangsel, tidak lepas dari rangkaian sejarah pembentukannya. Sebagai warga Kota Tangsel, sudah sepatutnya memberikan apresiasi tinggi terhadap para tokoh penggagas.

“Bukti apresiasi itu adalah dengan menyusun program Kota Tangsel seperti yang diharapkan masyarakat. Paling tidak memilih pemimpin yang resistensinya kecil dan tidak terlibat konflik politik,” paparnya.

Bakal calon Wali Kota Tangsel Iskandar yang ditemui di tempat yang sama menuturkan pada prinsipnya dimekarkannya sebuah daerah karena di dalamnya ada kepentingan masyarakat yang ingin hidup lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Menurut pria paruh baya yang masih menjabat Wakil Bupati Ogan Ilir, Sumatera Selatan ini, kepentingan itulah yang harus direspons secara positif.

“Kalau ingin merealisasikan mimpi ya harus berani. Bicara pemimpin pertama kali adalah yang sesuai dengan harapan atau cita-cita masyarakat yang berharap akan lebih baik setelah pemekaran tadi,” tandasnya.

Iskandar menambahkan untuk menggapai sebuah keberhasilan, suka tidak suka akan dipenuhi risiko. Termasuk pilihan memutuskan kebulatan tekad keberanian. (ts)